Roh yang tak kunjung ke surga: konstruksi men-tahlilkan korban Pulung Gantung melalui film
Keywords:
Pulung Gantung, Budaya Bunuh Diri, Film Men-Tahlilkan Korban Pulung Gantung, Konstruktivistik FilmAbstract
Dalam banyak hal, film menjadi bagian dari media massa, hiburan, dokumenter masalah sosial, dll. Film berjudul “Jiwa Yang Tak Masuk Surga” mencoba merepresentasikan ritual Islam bernama Tahlilan ke dalam gambar bergerak. Eksperimen ini adalah cara untuk menemukan masalah mendasar dalam masalah keluarga yang salah satu anggotanya meninggal karena bunuh diri di Gunungkidul, Yogyakarta. Gunungkidul, tempat masyarakat masih percaya bahwa bunuh diri adalah budaya yang didorong oleh mitos atau cerita rakyat bernama Pulung Gantung. Padahal, Pulung Gantung ada untuk menutupi aib keluarga. Untuk mewujudkan film ini, saya menggunakan film konstruktivisme sebagai epistemologi pembuatan film. Kemudian, ABR (art based research) dengan pendekatan auto-etnografi menjadi metode pengumpulan data. Metode KPI (Key Performance Indicators) ini terdiri dari; empati, koneksi, resonansi, perasaan, dan kesadaran diri untuk mencapai refleksi dan bentuk film spiritual. Tulisan ini menjelaskan proses pembuatan film untuk membuat model miss en scene yang merepresentasikan Tahlilan direpresentasikan ke dalam bentuk film.
Downloads
References
Arjana, S. R. (2015). “Muslims in the Western Imagination”. The American Jourbal of Islamic Social Science, 33(1), 102–105.
Barker, T. (2016). “Remapping the World in Indonesian Islamic Films”. Proceeding of Intenational Conference on Language, Literaly, and Cultural Studies (ICON LATERALS), 31–51. https://doi.org/10.217716/ub.icon_laterals.2016.001.1.02
Bramantyo, H. (2008). “Ayat-Ayat Cinta”. MD Entertainment.
Crossette, B. (1985). “Suharto and Islam Clash on Principle”. The New York Times. http://www.nytimes.com/1985/02/03/weekinreview/suharto-and- Islam-clash-on-principle.html
Darmaningtyas. (2002). “Pulung Gantung: Menyikap Tragedi Bunuh Diri di Gunungkidul”. Salwa Press.
Deleuze, G., Tomlinson, H., Habberjam, B., & Galeta, R. (1986). “Cinema 1: The Movement Image”. University of Minnesota.
Deleuze, G., Tomlinson, H., Habberjam, B., & Galeta, R. (1989). “Cinema 2: The Time Image”. University of Minnesota.
Dhaksinarga, W. (2021). “Menjawab Mitos dari Gunungkidul”. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=Qx2dZdMeSmU&list=LL&index=1&t=107s&ab_channel=TheAnimalsTributeChannel
Gabo, N. (2022). “Constructivism”. Tate. https://www.tate.org.uk/art/art-terms/c/constructivism
Gallagher, K. (2008). “The Methodological Dilemma: Creative, Critical and Collaborative Approaches to Qualitative Research”. London: Routledge.
Gan, A. (1974). “The Tradition of Constructivism: Constructicism in Russia 1920-1923”. The Viking Press.
Haryanto, D., & Kartika, B. A. (2017). “Komodifikasi Agama pada Media Sinema sebagai Strategi Jualan Industri Perfilman Indonesia”. Journal of Urban Society’s Arts, 4(2), 61–70.
Jaman, B., & Malik, Y. (2017). “Exploring The Values Of Tahlilan Tradition For Development Of Social Interaction Topic In Social Studies Education Learning (Descriptive Study of Analysis in Gintung Ranjeng Village of Cirebon Regency)”. Journal Pedagogy of Social Studies, 2(2), 7–14.
Leavy, P. (2015). “Method Meets Art: Arts Based Research Practice” (2nd ed.). London: The Guilford Press. www.patricialeavy.com
Linda, G. (2022). “Muslim Melankolik dalam Film Islam Berlatar Luar Negeri”. Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora, 9(2), 207–218. https://doi.org/10.24071/ret.v9i2.3912
Lombard, D. (2005). “Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu Bagian III: Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris”. Gramedia Pustaka Utama.
Mackenzie, S. (2014). “Film Manifestos and Global Cinema Culture: A Critical Anthology” (1st ed.). University of California Press.
Mahmudah, N., & Saputera, A. R. A. (2019). “Tradisi Ritual Kematian Islam Kejawen Ditinjau Dari Sosiologi Hukum Islam”. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 19(1), 177–192. https://doi.org/10.24042/ajsk.v19i1.3868
Maulana Ali, T., & Soesilo, A. L. (2021a). “Studi Kasus Tentang Bunuh Diri di Gunung Kidul: Antara Realitas dan Mitos Pulung Gantung” (Vol. 13, Issue 1). Online. https://jurnalwacana.psikologi.fk.uns.ac.id/
McNiff, Shaun. (1998). “Art-Based Research”. New York: Jessica Kingsley Press.
Mulyani, A. A., & Eridiana, W. (2018). “Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul”. In 510 SOSIETAS (Vol. 8, Issue 2).
Petersen, K. (2021). “New approaches to Islam in film” (1st ed.). Routledge.
Prastama, L. O. (2019). “Lamun Sumelang”. Ravacana Film.
Ramage, D. E. (1995). “Politics in Indonesia: Democracy, Islam, and The Ideology of Tolerance”. London: Routledge.
Ritonga, R. (2013). “Demonisasi Islam dalam Film “Tanda Tanya (?).” Panggung, 23(3), 250–260.
Rochmawati, I. (2021). “Menjawab Mitos dari Gunungkidul”. Youtube.Com.
Santosa, I. B., & Dhaksinarga, W. (2003). “Talipati: Kisah-Kisah Bunuh Diri di Gunungkidul”. Jalasutra.
Santoso, E., & Setiawan, J. L. (2018). “Peran Dukungan Sosial Keluarga, Atasan, dan Rekan Kerja terhadap Resilient Self-Efficacy Guru Sekolah Luar Biasa”. Jurnal Psikologi, 45(1). https://doi.org/10.22146/jpsi.25011
Shiraz, N. P. (2011). “Shi’i Islam in Iranian Cinema: Religion and Spirituality in Film” (1st ed.). Palgrave MacMillan.
Sugara, R. (2017). “Reinterpretasi Konsep Bid’ah dan Fleksibilitas Hukum Islam Menurut Hasyim Asyari”. Jurnal Asy-Syari’ah, 19(1), 38–48.
Sugiharto, B. (2013). “Untuk Apa Seni?” (1st ed.). Matahari.
Sunarto, B. (2013). “Epistemologi Penciptaan Seni”. Idea Press.
Syah, H. (2013). “Dakwah dalam Film Islam di Indonesia: Antara Idealisme Dakwah dan Komodifikasi Agama”. In Jurnal Dakwah: Vol. XIV (Issue 2).
van Wichelen, S. (2009). “Formations of Public Piety: New Veiling, The Body, and The Citizen-Subject in Contemporary Indonesia” (B. Turner & Y. Zheng, Eds.). Berghahn Books.
Vertov, D. (1929). “Man with a Movie Camera”. Ukrainian Photo Cinema Administration, Dovzhenko Film Studios.
Williams, G. (2021, August 21). “Constructivism Art Movement: A Revolutionary Approach to Art. Art in Context”. https://artincontext.org/constructivism-art/
Woodrich, C. A. (2017). “Perkembangan Islam dan Praktek Islam dalam Selebaran Film Indonesia di Era Soeharto” (1966-1998). Wardah, 18(1), 13–33.
Woodrich, C. A. (2018). “Representing Islam in Indonesian Film Advertising during the Suharto Era (1966–1998) and Reform Era (1998–Present)”. Komunikator, 10(2), 60–74. https://doi.org/10.18196/jkm.101006
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Tunggul Banjaransari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.