Seni religi sholawat Syaduk Ini: santri tua Dusun Ngentak, Desa Mojayan, Kabupaten Klaten

Abstract

Penelitian yang berjudul “Seni Religi Shalawat  Syaduk Ini: Santri  Tua  Dusun Ngentak Kabupaten Klaten”  membahas tentang teks dan lagu yang disajikan. Seni Shalawatan adalah seni yang menyiratkan ajaran moral, ajaran agama yang membesarkan nama Tuhan, dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Persoalannya adalah shalawat ini tidak menggunakan alat musik, akan tetapi cukup dengan vokal. Karena shalawat ini shalat Jawa, laras yang digunakan adalah laras gamelan sléndro dan pélog. Penelitian ini dalam pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Kesenian ini pada dasarnya bukan untuk tontonan, atau memamg tidak membutuhkan penonton. Biasanya kesenian ini yang menonton juga bagian dari acara tersebut. Oleh karena itu observasi dilakukan ketika ada kematian. Wawancara dilakukan kepada tokoh utama dari pimpinan shalawat Syaduk Ini. Hasil penelitian ini adalah ditemukan lagu shalawat pada separuh awal menggunakan laras sléndro, dan separuh akhir menggunakan laras pélog. Karena tidak menggunakan alat musik, maka di bagian awal nada-nadanya belum begitu jelas.  Setelah berjalan sesaat kemudian baru mapan nada-nada yng digunakan. Ketika disandingkan dengan laras gamelan di bagian awal menggunakan laras sléndro pathet sanga. Paroh ke dua menggunakan laras pélog pathet nem. Peralihan dari laras slendro ke laras pélog  tanpa disadari setelah dianalisis ternyata menggunakan larasan tumbuk nem.